Menyambut Peringatan Hari Pahlawan
Upacara hari Senin 9 November 2009,
SMP N 14 Purworejo ditiadakan. Upacara diganti hari Selasa tgl 10
November 2009 dalam rangka memperingati hari pahlawan 10 November 2009.
Penulis mengutip sedikit artikel yang mungkin bermanfaat.
Penulis mengutip sedikit artikel yang mungkin bermanfaat.
MENGHAYATI ARTI PENTING
HARI PAHLAWAN
(Oleh : A. Umar Said)
Tidak
lama lagi, bangsa kita akan merayakan Hari Pahlawan 10 November.
Sekarang ini, ketika bangsa kita sedang menghadapi angka
pengangguran paling sedikitnya 38 juta (Tempo Interaktif 1 Nov),
dan utang luarnegeri dan dalamnegeri begitu besar, apakah masih
perlu kita repot-repot mengadakan peringatan Hari Pahlawan 10
November? Dan, juga, ketika hiruk-pikuk tentang terorisme sedang melanda
seluruh negeri, apa pula gunanya memperingati Hari Pahlawan?
Bukankah lebih baik kalau perhatian kita dicurahkan kepada
pemberantasan korupsi, yang sudah jelas-jelas mendatangkan
kerusakan parah di bidang moral, dan menyebabkan kerugian begitu
besar kepada negara dan rakyat? Apakah peringatan Hari Pahlawan
masih ada artinya, ketika persatuan dan kesatuan bangsa kita sedang
dikoyak-koyak oleh berbagai sentimen negatif kesukuan dan dikotori
pertentangan agama? Kiranya, masih banyak lagi pertanyaan lainnya
yang bisa diajukan tentang pentingnya memperingati Hari Pahlawan
ini.
Kepada mereka yang masih mempertanyakan arti penting
peringatan Hari Pahlawan, kiranya perlu – dengan sabar, namun tegas
- dijawab : Sangat perlu, karena amat penting!!! (tanda seru tiga
kali). Justru karena situasi negara dan bangsa sudah begini bobrok
dewasa ini, maka kita semua perlu mengangkat tinggi-tinggi jiwa
agung dan revolusioner yang terkandung dalam Hari Pahlawan. Namun,
supaya lebih jelas lagi, perlu pula ditegaskan bahwa Hari Pahlawan
ini harus kita rayakan dengan cara-cara dan semangat yang baru, yang
berbeda dengan yang selama ini dilakukan oleh Orde Baru (beserta
para pendukungnya).API HARI PAHLAWAN
Dalam kaitan ini, mohon marilah sama-sama kita renungkan dalam-dalam yang berikut ini : apakah kultur politik dan kultur moral (dan pendidikan) Orde Baru betul-betul menghayati sungguh-sungguh dan menghormati Hari Pahlawan? Mengingat pengalaman selama puluhan tahun Orde Baru, kita patut meragukannya! Memang, Hari Pahlawan telah selalu dirayakan selama itu. Namun, tanpa apinya. Tanpa jiwa keagungannya. Selama puluhan tahun Orde Baru, Hari Pahlawan kebanyakan hanya diperingati dengan upacara-upacara yang bersifat ritual, yang kerdil jiwanya dan miskin pula isinya..
Tidak
bisa lain! Sebab, pada hakekatnya, atau pada intinya, Hari Pahlawan
adalah berjiwa revolusioner. Hari Pahlawan mengandung patriotisme dan
nasionalisme yang tinggi. Hari Pahlawan adalah sarat dan dengan
bobot semangat pengabdian kepada kepentingan rakyat. Hari Pahlawan
mencerminkan kerelaan berkorban demi kepentingan nusa dan bangsa.
Hati Pahlawan mengandung moral yang agung. Hari Pahlawan juga
menyampaikan pesan besar yang terkandung dalam Sumpah Pemuda,
Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila; Justru itu semualah yang tidak
dimengerti oleh para pendiri (dan pendukung setia) Orde Baru.
Bahkan, yang telah dirusak atau dikhianatinya!!! (sekali lagi,
tanda seru tiga kali)
Supaya tidak
jatuh dalam rumusan yang terdengar muluk-muluk dan generalisasi
dangkal, maka perlulah kiranya kita semua berusaha menyimak kembali
sejarah lahirnya Hari Pahlawan. Sejarah lahirnya Hari Pahlawan
tidak bisa dipisahkan dari peran sejarah Bung Karno, dari kehebatan
perjuangan revolusioner rakyat Indonesia di seluruh negeri dalam
tahun 45, dan juga tidak bisa dipisahkan dari sejarah pertempuran
Surabaya. Yang perlu dicatat juga adalah bahwa Hari Pahlawan ada
kaitannya dengan usul Sumarsono kepada Bung Karno dalam tahun 1945
untuk menjadikan 10 November sebagai Hari Pahlawan. Sumarsono adalah;
waktu itu, pimpinan tertinggi gerakan PRI (Pemuda Republik Indonesia)
yang mempunyai peran penting (dan terutama) semasa pembrontakan
rakyat Surabaya untuk merampas senajata Jepang dan kemudian
bertempur secara besar-besaran dan heroik melawan pasukan-pasukan
Inggris (dan Belanda).
Untuk lebih lengkapnya, silahkan baca lanjutan artikle tersebut di Menghayati Arti Penting Hari Pahlawan.
No comments:
Post a Comment